PRABOWO SUBIANTO: SAYA BOLEH DIKHIANATI, ASAL JANGAN SAYA YANG MENGKHIANATI

PRABOWO SUBIANTO: SAYA BOLEH DIKHIANATI, ASAL JANGAN SAYA YANG MENGKHIANATI
Pojok Utama. Dalam diskusi yang disiarkan langsung lewat facebook oleh DIGDAYA TV berlangsung interaktif dengan menerima pertanyaan langsung dari pemirsa yang menonton. Salah satu pertanyaan berasal dari Ibu Ana Hartati yang ditujukan kepada Prabowo Subianto selaku pemateri utama.

Ibu Ana menanyakan, “bagaimana cara Pak Prabowo menanggulangi perasaan sedih/kecewa karena ditipu/dikhianti terutama terkait dalam kegiatan politik?”
Prabowo menjawab, “Dalam hidup ini kita diberi kebebasan untuk menjadi siapa dan kita harus memilih. Orang tua saya selalu mengingatkan bahwa saya harus jadi ksatria. Salah satu ajaran ksatria adalah “Sabdo Pandito Ratu”, ucapan seorang pemimpin itu layaknya sebuah undang-undang.”

“Seorang pemimpin harus hati-hati dalam berucap dan itu adalah ciri pemimpin yang amanah. Pilihan menjadi amanah adalah kehormatan diri. Agama saya (Islam) lewat Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan demikian. Jadi jika mereka berkhianat, maka itu adalah pilihan yang mereka pilih atas kebebasan yang diberikan untuk hidupnya,” lanjut Prabowo.


“Saya juga mengambil pelajaran dari pemimpin saya di militer, salah satunya adalah Pak Wismoyo Arismunandar. Pesan beliau, ciri seorang pemberani adalah harus selalu gembira. Karena itu saya berusaha untuk selalu gembira, bukan berarti gembira karena dikhianti.”

“Tetapi saya berusaha untuk tidak berkecil hati dan bangkit lagi setiap kali mengalami hal yang tidak mengenakkan. Saya harus menjadi seorang yang berani dan ksatria seperti pesan pemimpin dan para leluhur saya,” tegas Mantan Danjen Kopassus tersebut.

“Seorang Prabowo boleh saja dikhianati, ditipu, dicurangi. Bagi saya tidak masalah, asal jangan saya yang mengkhianati, menipu, dan mencurangi. Kadang saya berkecil hati tapi saya selalu mangambil pelajaran dari setiap kali saya dikhianati, ditiupu, dan dicurangi,” lanjutnya.

“Salah satu dampak tidak amanah adalah mengabaikan. Data ada menunjukkan bahwa Indonesia tertinggal dari bangsa lain. Mulai dari akses terhadap kesehatan, air bersih, pangan, dll. Juga indikator lain menunjukkan bahwa Indonesia tidak kuat dalam hal ekonomi. Ini adalah bentuk dari tidak amanahnya para elit di negeri ini.”

“Elit berarti golongan yang memimpin. Meliputi elit di bidang pengusaha, cendikiawan, seniman, hingga militer. Mereka yang terdidik, yang bisa berdiskusi, punya kemampuan lebih. Saya juga termasuk bagian dari elit dan saya berjuang untuk menjadi elit yang amanah.”
“Karena itu saya berusaha mengingatkan, saya menyampaikan lewat buku, lewat seminar, lewat tulisan, dan juga saya berusaha untuk menyelesaikan masalah itu dengan cara turun ke politik,” lanjut Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Berlaku amanah adalah kehormatan yang harus dilaksanakan oleh setiap orang karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin, minimal pemimpin untuk diri sendiri. Apakah rekan pembaca sekalian setuju?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRABOWO SUBIANTO: IDE GALANG DANA PERJUANGAN MUNCUL KARENA ONGKOS POLITIK MAHAL

Santuni Korban Gempa Lombok, Prabowo Ditemani Titiek Soeharto

Dukung Prabowo : Ferry Baldan Tolak Permintaan Paloh Pimpin Bappilu Nasdem